Apa Partai Pilihanmu?

Anak ini biasanya pakai seragam olah raga itu setiap hari Rabu. Tadi dia pakai seragam olah raga, meski hari ini adalah Selasa. Pengumumannya resmi, “Untuk hari Selasa tanggal 8 April 2014, setiap siswa memakai seragam olah raga.” Ibunya sudah mempersiapkan baju sekolah untuk anaknya sesuai dengan pengumuman resmi yang diberikan oleh pihak sekolah.

Apa yang terjadi di sekolah? Anak itu menangis, dia malu karena ternyata hanya dia seorang diri yang mengenakan seragam olah raga. Hanya dirinya yang mematuhi ketentuan yang diberikan sekolah. Gimana tuh?

Di rumah, ia meradang, mencak-mencak pada ibunya. Dia merasa dikerjai oleh Ibunya. Bayangkan! Dari pagi sampai siang jadi bahan olok-olokan di sekolah. Malu!

Ibunya juga bingung. Akhirnya, setelah amarah si kecil reda, ia coba memberikan penjelasan. “Nak, aku memakaikanmu baju olah raga bukan supaya Kamu malu. Tapi karena ada pengumuman dari sekolah. Ini coba aku bacain ya!” Anak itu diam saja, mendengarkan.

Jadi, kita sama sekali nggak salah, Nak! Menurutmu, siapa yang gak ikut aturan sekolah? Kamu atau teman-teman Kamu?” Anaknya diam, lalu bicara, “Trus kok aku yang diledekin sama temen-temen?” Ibunya bicara lagi, “Kita ikutin aturan aja. Kalo Kamu gede nanti juga bisa ngerti, banyak orang yang ikut aturan malah ditertawakan orang, orang taat pada aturan justru dia yang dihukum, ini contoh yang masih mudah buat kita. Gimana?

Kasus ini menarik bagi saya. Bahan pembelajaran buat siapa aja. Persoalan keseharian banget deh. Yang betul dianggap aneh, yang keliru dinilai wajar. Misal yang melakukan korupsi itu kadang yang dibangga-banggakan oleh keluarga, karena belum ketangkap. Atau bisa bikin SIM saat anak berumur 15 tahun juga jadi kebanggaan orang tua. Pernah menemukan hal serupa? Mudah-mudahan ke depan, orang-orang yang mengikuti aturan itu makin diberi tempat di masyarakat.

Maaf, tulisan ini nggak membahas mengenai partai politik ya! Nanti kalo sempat, judulnya saya ganti deh.

Leave a comment